Busyet Salah Booking Hotel ...
Setelah terguncang-guncang dan terlempar berkali-kali di dalam jeti dari Kuala Besut menuju ke Perhentian Island, di Malaysia. Sekali lagi saya masih dibuat shock ketika nahkoda jeti tidak tahu dimana hotel saya. Nah ini pengalaman baru yang belum pernah saya alami.
Sebelum berangkat dari Indonesia, hotel di Perhentian Kecil sudah saya booking, buktinya juga sudah saya print dan tersimpan rapi di dalam ransel. Karena jeti tidak dapat mendekati Perhentian Kecil dan Besar, sang nahkoda akan mentransfer penumpangnya ke dekat masing-masing penginapan. Perahu motor kecil akan datang dan penumpangpun pindah perahu. Sisa 7 penumpang termasuk saya, suami dan seorang teman. Sekali lagi nahkoda menanyakan nama hotel yang kami pesan, tapi nahkoda menggelengkan kepala menyatakan tidak tahu dimana lokasinya.
Ya sudah, kami tetap turun di dermaga Perhentian Kecil dan .... busyeeeeet ... ternyata saya memesan hotel di Kuala Besut bukan di Perhentian Island. Sialnya lagi nyaris semua kamar di hotel sekitar dermaga habis kalau pun ada harganya selangit, tidak cocok buat dompet backpacker. Saya dan teman berjalan kian kemari tanpa hasil, bahkan tenda pun sudah habis disewakan. Akhirnya pilihan jatuh di hotel Shari-La Island Resort, itu pun sambil melas-melas minta korting. Rencana dua malam akhirnya dipotong menjadi satu malam saja.
Di Perhentian Island ini seperti sudah saya sebutkan ada dua pulau yang dijadikan resort, sesuai dengan namanya yang besar disebut Perhentian Besar dan yang kecil disebut Perhentian Kecil. Perhentian Besar lebih cocok buat keluarga, karena lebih tenang dan tarif kamar hotelnya juga lebih mahal.
Perhentian Kecil cocok buat muda-mudi atau yang berjiwa muda dan para backpacker. Menjelang sore meja dan kursi digelar di pantai untuk makan malam. Ketika pasang air laut merendam kaki meja dan kursi termasuk kaki-kaki yang sedang menikmati seafood. Yang saya kagumi, tidak ada yang teriak-teriak kaget atau histeris, semuanya tenang-tenang saja, ketika air makin tinggi, mereka cuma memindahkan meja, kursi dan melanjutkan makan. Santaiiiiii man. Ketika hari mulai gelap musik diputar dari masing-masing tempat makan, hingar bingar dan hiruk pikuknya terasa hingga menjelang pagi.
Keesokan harinya kami naik ke bukit di belakang hotel dan ternyata ada banyak penginapan-penginapan lainnya di belakang sana. Lokasi penginapan tidak padat berdempetan, garis pantainya juga lebih lebar. Selain itu ada tempat makan namanya Erwan yang harga menunya bersahabat dengan dompet backpacker.
Kegiatan yang dapat dilakukan di tempat ini apalagi kalau bukan hura-hura dalam air seperti renang, snorkeling, kayaking, diving dan mancing. Air laut yang jernih berwarna hijau tosca dengan aneka ikan masih terbayang dalam benak memanggil-manggil untuk datang kembali. Pantainya bersih ... kemana sampah-sampahnya????
Labels:
Malaysia,
Perhentian Kecil
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment